Jalur maut

Serem banget judulnya.

Maklum lagi bikin stressing, karena akhir-2 ini semangat anggota lagi kendor.

Kalau dulu mengumpulkan orang 20-30 tak kesulitan, kini untuk menggenapi 10 saja sulitnya minta ampiun.

Banyak kendala dan hambatan sehingga hal ini terjadi.

Mulai dari kejenuhan, kurangnya variasi kegiatan, kesibukan, keterbatasan waktu dan tenaga, serta kondisi kesehatan anggota yang sebagian besar sudah masuk usia pensiun.

Ditambah lagi dengan mulainya musim angin, yang membuat beban kayuhan meningkat 50%.

Sabtu kemaren pun tak sampai 10 orang yang hadir, dengan melalui rute, Leces - RJ - Paras - transit di Bulujaran.

Kemudian melalui Oleran - Bladu - Watu wungkuk - Sumber Kledung dan istirahat sebentar di warung Telo Goreng Sumber Bulu.

Tepat pukul 8.30 sudah tiba kembali di rumah.

Ketika melalui Bladu, sebuah hambatan menganga didepan mata.

Sungai kecil hanya bisa dilalui menggunakan jembatan besi H Beam selebar 20 cm.

Apalagi kalau musim hujan, selain jalan licin, terkadang sang besi jembatan darurat hanyut terbawa banjir.