Yang pertama adalah pak Wahjoedi Moeljosoewito, 57 tahun. yang selama ini bekerja di Bank Indonesia - Jakarta.
Dalam kesehariannya menuju ke tempat kerja yang berjarak 28 KM dari kediamannya di Bekasi dengan bersepeda.
Yang kedua adalah pak Bambang Iriyanto atau lebih akrab dipanggil dengan Om Yang, 60 tahun. Kesibukan sehari-hari wiraswastawan dan lokasi kerjanya berjarak lebih kurang 25 KM.
Sama persis dengan yang pertama, untuk menuju ke tempat tugasnya menggunakan sepeda.
Keduanya telah melaksanakan edisi long rider yang cukup melelahkan, paling tidak bagi mendengar ceritanya, karena ternyata bagi mereka berdua, apa yang telah beliau berdua lakukan sangat menyenangkan, menyehatkan dan meningkatkan tali silaturahmi.
Pak Wahjoedi, memulai petualangannya pada 2 Juli 2011 dari Bekasi menuju Indramayu, Prumpuk, Gombong, Jogja, Ngawi, Kandangan, Batu, Lumajang, Situbondo, Banyuwangi, dan berakhir di Tabanan.
Saya tidak mempunyai detail laporan perjalanan beliau, namun sampai Probolinggo pada 15 Juni 2011 jarak tempuh sudah mencapai 1100 KM.

Sedangkan Om Yang melakukan perjalanannya dengan rincian :
Etape I : Probolinggo - Tuban (207.47 KM), ditempuh dalam waktu 8.53.16, dengan kecepatan rata-rata 23.3 km/jam.
Etape II : Tuban - Semarang (215.5 KM, waktu 9.49.07 speed 21.9 km/jam.
Etape III : Semarang - Brebes (187.62 KM), waktu tempuh 9.15.04 speed rata-rata 20.2 km/jam
Etape IV : Brebes - Cikarang ( 259.35) waktu tempuh 11.6 jam speed 23.0 km/jam.
Etape V : Cikarang - keliling kota Jakarta 75 KM, Time 4.03.05 Speed Avg. 18.5 km/jam
Yang cukup menyenangkan dan menggairahkan buat Om Yang adalah selama dalam perjalanan banyak Om dan Tante B2W yang dengan setia menemani di beberapa lokasi, diantaranya dari Probolinggo hingga perbatasan Pasuruan ditemani oleh 4 orang pesepeda dari GSS Leces (B2W-Probolinggo).
Begitu sampai di Bangil, rekan kami Bambang Sulistyawan yang berdomisili di lokasi ini menemani hingga bundaran Waru.
Sampai di Waru, ternyata teman-teman dari B2W Sidoarjo (tante Arum cs.) sudah siap mengantar hingga terminal Bunder-Gresik.
Namun diperjalanan turut bergabung keluarga H. Djoko Moerdiono yang mengawal dengan mobil hingga perbatasan kota Surabaya.
Om Djoko Budi Sudarmono yang sedang liburan di Surabaya turut bergabung dan mengantar hingga Lamongan.
Di Lamongan, om Rifqy Priyanto (B2W Lamongan) sudah menanti, namun ternyata Om Yang masih melanjutkan etape hari I itu hingga Tuban yang ternyata disana sudah ada om Pinur Hadi menyongsong, sambil mengajak mengobrol di tempat menginap.
Begitu juga ketika hari kedua, perjalanan dari Tuban dilalui sendiri saja, dan ketika masuk Semarang, teman-teman dari B2W Semarang menyongsongnya dan mengantarnya hingga tempat menginap.
Hari ketiga yang diawali dari Semarang ternyata tidak bisa mencapai jarak yang ditargetkan sejauh 200 KM perhari, karena jalanan di sekitar Brebes yang macet parah, hingga memaksa beliau melewati bahu jalan yang tak rata dan mengakibatkan ban bocor terkena pecahan kaca dan spoke mengalami patah.
Hari Ke-empat, yang paling panjang, terhenti di Cikarang, karena disana Pak Wahjoedi Moeljosoewito sudah menahan lajunya untuk mengajak istirahat, dan ke-esokan harinya bersama-sama bersepeda berkeliling kota Jakarta dan tentu saja tak lupa menghampiri Rumah Sepeda Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar