Sponsored by :

Minggu, Oktober 06, 2013

Orange Force part 2

Rupanya, kerjasama ini terus berlanjut.
Dengan target yang sama namun di lokasi dan tantangan yang berbeda.
Kali ini, target adalah di desa Wringinanom Kecamatan Kuripan.
Titik kumpul di pasar kambing Bantaran telah disepakati.
Dan tepat pukul 7 seluruh peserta sudah lengkap untuk memulai perjalanan.
Diawali melalui jalur mulus menuju pasar Bantaran, kemudian beralih ke arah barat melalui jalan desa Legundi yang elevasinya rolling mesra.
Pemandangan di sekitarnya berupa sungai dengan dinding batu yang mulus-mulus sebagai selingan penghibur.
Kemudian melewati jembatan bambu untuk bisa menyeberang menuju wilayah desa Resongo.
Dari sini, kegersangan mulai terasa. Terlihat sudah mulai banyak sawah yang mengering dan daun-daun pohon pelindung berguguran.
Hanya pohon mangga dengan buah mulai ranum yang masih lebat daunnya.
Panas menyengat berlipat, dari teriknya matahari dan pantulannya di jalan tanah memerah yang kami lalui.
Sempat melewati dan singgah di sebuah kampung yang pertama kami temui, rupanya perjalanan nan "indah" ini,
Karena setelah itu, jalan menanjak berkelok kelok disamping bukit gundul harus dilalui.
Sepertinya ada bekas-bekas pohon jati yang tertanam disini, tapi saat ini tinggal sedikit yang tersisa.
Sedikit siksaan karena jalur yang dilalui tertanam batu-batu pengeras jalan.
Namun tak perlu waktu lama, karena sekitar 3 KM kemudian, jalanan aspal mulus sudah ditemui sekaligus sebagai pertanda sudah memasuki wilayah Desa Wringinanom yang menjadi tujuan.
Desa yang dahulu bernama Bades ini, merupakan wilayah yang cukup parah akibat dampak tak langsung erupsi gunung Bromo.
Sambutan hangat dari aparat desa ini, mampu mendinginkan tubuh kami yang panas akibat tanjakan dan
teriknya memtari yang menemani dalam perjalanan kali ini.

Desa ini pernah tenggelam oleh pasir kiriman gunung bromo yang terbawa banjir sesaat setelah erupsi.
Karena itulah, desa ini termasuk wilayah rawan bencana sehingga menjadi target sosialisasi Mitigasi yang dilaksanakan oleh BPBD Kabupaten Probolinggo.

Setelah selesai acara di tempat ini, perjalanan pulang praktis melalui aspal mulus, menurun melalui Tampok Bumi - Patalan - Tempuran hingga pulang kembali. 

Tidak ada komentar: