Sponsored by :

Minggu, Maret 17, 2013

Kebun Teh Kertowono - Banyak jalurnya

Rute Perjalaan dari Sumber - Leces
Menumpang truck dari Bantaran, menjadi awal perjalanan kali ini.
17 orang pun ikut serta tak hanya yang dari Leces namun juga diikuti oleh beberapa orang dari STICC Probolinggo.
Sampai di pasar Tempuran Kecamatan Sumber, turun dari truck yang telah mengombang-ambingkan kami melalui tanjakan dan kelokan di sekitar hutan jati dan damar di Sumber.
Aklimatisasi dan briefing serta loading logistik wajib dilakukan, karena di perjalanan akan jarang ditemukan warung apalagi supermarket.
Turunan sangat tajam menjadi awal rute ini yang merupakan wilayah desa Cepoko, namun setelah melalui sungai, tanjakan yang "tak sopan" akan menemani. Ditambah lagi dengan kondisi jalan aspal yang sudah rusak parah. Akibatnya belum jauh rute dilalui, 1 buah sepeda sudah harus ganti ban.
Berteduh di perkebunan
Rute yang akan dilalui memang tak sperti biasanya, diantara perkebunan Sengon, Kopi, Damar dan Karet.
Meskipun sedikit melenceng dari rute yang direncanakan ketika memasuki wilayah desa Rambaan, sehingga sebelum masuk ke wilayah kebun teh harus melalui desa Sombo yang merupakan daerah yang dikelilingi dengan perkebunan kopi.
Akhirnya bisa juga memasuki ke areal kebun teh PTPN XII Afvdeling Kertowono meskipun harus melalui sisi Barat Laut, sehingga wilayah kebun teh yang dilalui tak terlalu panjang.
Jalur yang licin dimusim hujan ini pun menjadi pertimbangan untuk tidak terlalui jauh menjelajahi wilayah ini karena memang cukup menjadi hambatan, karena banyak peserta
Istirahat di Desa Sombo
yang berjatuhan silih berganti. Tak salah kalau perjalanan kali ini harus dilalui dengan berdarah-darah.

Bahkan ketika hujan cukup lebat, menyempatkan diri untuk berteduh di halte pemetik teh yang bertebaran di dalam areal perkebunan.
Setelah cukup puas berputar-putar di wilayah perkebunan, akhirnya bisa keluar di wilayah Desa Njeruk Kecamatan Kertowono dengan jalanan aspal rusak parah dan turunan tajam berkelok-kelok tampak jelas di depan mata.
Rasa trauma ketika mengetahui jalan itu, karena 2 kali melaluinya 2 kali pula terjadi kecelakaan yang cukup berat, sehingga peringatan dini perlu disampaikan kepada semua peserta.
Selanjutnya perjalanan menurun melalui jalan beraspal sempat istirahat sambil membersi sepeda di sungai dan mengisi perut dengan makanan gorengan di desa Sawaran Klakah.
Mulai dari klakah, keheningan jalan perkebunan dan pedesaan, berubah menjadi hiruk pikuk kendaraan besar yang melalui jalan raya Jember - Probolinggo. Dengan sedikit tanjakan mulus di  SMA Klakah, Tegalbangsri dan Ranuyoso, selebihnya perjalanan dilalui tanpa hambatan berarti hingga tiba di Leces pukul 5 sore.




Tidak ada komentar: