Sponsored by :

Rabu, Januari 11, 2012

TTB ke Puncak Larangan B29 Bromo

Pagi yang cerah itu tepatnya hari pertama di tahun 2012 kami ber-8 patut dikatakan sebagai orang khilaf. Bagaimana tidak...?? Kami memutuskan untuk tidak memilih bersantai-santai dirumah dengan ditemani pacar, istri, anak ataupun cucu. Ya pagi itu kami memilih Gowes Bareng menuju Puncak Larangan B29 Bromo.
Perjalanan pagi itu diawali dengan berkumpul tepat pukul 5 pagi di base camp kami GSS Leces di perumahan Leces Permai tepatnya di kota Probolinggo. Kami ber-8 mulai gowes menuju titik Loading di pasar Bantaran, sekitar 5Km dari leces ke arah Lumajang.

Perjalanan ke Ledok Ombo di tempuh dalam 1jam dengan topografi menanjak dan disuguhi oleh bukit-bukit berbunga bagaikan di New Zealand, bunga dari taneman bawang prei kentang dll maksudnya.




Sekilas Tentang Ledok Ombo
Terletak ketinggian 1800Mdpl dan merukapan desa paling selatan dari kawasan Kabupaten probolinggo dengan penduduk suku Tengger yang mayoritas menganut agama Hindu. Jadi tak heran kalo banyak Pura disana. Penduduknya bermata pencaharian petani dengan komoditi utama sayuran. Yah itulah sekilas dari Ledok Ombo yang bersahaja.
 
Oke Lanjut Cerita Gowesnya,
Gowes dimulai dari titik UnLoading dengan trek menanjak keselatan hinggan tibalah di pertigaan. Dan dilanjut menanjak lagi. Trek menanjak ini masih gowesable, meskipun  beberapa anggota ada yang memilih TTB dengan alasa menghemat tenaga untuk tanjakan B29 nanti. Trek berikutnya terus menanjak-menanjak dan menanjak hinga tibalah di KM 5 yang merupakan titik pertemuan dengan jalan desa dari Argosari Lumajang. Dititik ini ketinggian adalah 2.000Mdpl yang artinya kurang 4 Km dari puncak B29 dengan ketinggian 2.423Mdpl.
Dari sini trek sudah tidak Gowesable karena jalan aspal sudah rusak dan habis di penghujung pemukiman. Yah lagi-lagi nuntun sepeda ga....

Titik unloading
Loading dari Bantaran
  
Start di Desa Ledok Ombo
Nuntun Sepeda ke Puncak Larangan
Aktivitas nuntun ini dilakukan bukan semata-mata trek jalan tanan yang telah rusak oleh erosi air hujan melainkan karena kemiringan yang mencapai 30 derajat ingá membuat sepeda kami jungkir balik kalu nekat di gowes :hammers
Trek ini sudah berada di atas awan dan bukit-bukit hijau semakin keliatan indah dari titik ini. Ketika agan-agan berteriak maka akan dapat didengarkan 3 gaung berpantulan sahut menyahut dari bukit ke bukit.

Bukit Pertama
  
menembus awan




Puncak Larangan B29 Bromo
Setelah aktivitas nuntun selama 2 jam tibalah kami di Puncak Larangan B29 Bromo dengan ketinggian 2.423Mdpl. Acara tidak lain berupa menikmati  pemandangan gunung Bromo yang  berada disebelah utara dan Gunung Semeru disebelah selatan. Tapi sayangnya cuaca tidak mendukung jadi hanya mendung dan Kabul yang tidak bisa di tembus dengan kamera kami. Setelah isi perut dan menghabiskan bekal (dan terusir oleh turunnya hujan :hammers ) kamipun memutuskan untuk turun ke Ledok Ombo.
Sampailah Kita di Puncak Larangan B29 Bromo


Diatas awan

Downhill B29 ke Ledok Ombo
Trek ini berupa single trek menurun dengan diawali trek berpasir dan obstacle alami yang sangat  sayang dilewatkan oleh downhiller seperti ane tentunya :ngakaks Setelah melewati semak dedauan halus maka  tibalah di trek perbukitan dengan pemandangan yang menajubkan. Ditengah perpindahan bukit ada single trek yang biasa disebut sebagai Jabal Magnet, karena entah kenapa hukum gravitasi seakan tidak berlaku disini. Trek menanjak dengan kemiringan sekitar 5 derajat namun ketika menanjak maka laju sepeda seakan semakin kenceng seperti halnya turunan, maka siap-siaplah pasang rem disini karena setelah trek ini berupa tikungan dengan sebelah kanan jurang landai. 



Turun Ke Sukapura hingga kembali finish di Base Camp Leces 
Setelah mengisi perut dan numpang sholat di Ledok Ombo  rombongan melanjutkan perjalanan pulang ke Leces dengan melewati Sukapura Via Sariwani. Trek berupa turunan dengan jalan desa berupa aspal rusak. Tidak ada yang special di trek ini hanya saja karena cuaca hujan jadi trek sepanjang 55.2Km dari elevasi 2005 Mdpl ke 50Mdpl itupun kami lalui dengan berbasah ria. 

Tidak ada komentar: