Sponsored by :

Kamis, Maret 02, 2006

Apakah Sepeda Gunung itu


Sepeda gunung adalah kendaraan 4x4 nya komunitas persepedahan, sepeda ini mampu menjelajahi medan mulus (jalan raya/paving), hutan, bukit, lembah, padang dan areal pegunungan tanpa masalah. Pendeknya semua lintasan bisa ditaklukan oleh sepeda gunung.

Sepeda gunung yg kita kenal sekarang muncul sebagai cikal bakalnya pada tahun 1970 an di Amerika Utara . Seklompok group secara iseng2 mengganti ban sepeda balapnya dg ban yg besar (fat tire) dan ini terus berlangsung untuk beberapa tahun, group ini kemudian bertemu dg group lain dan terjadilah seperti biasa secara alamiah, yaitu persaingan. Pada akhirnya berkembanglah dua kategori dari olah raga ini : downhill dan cross-country.

Saat ini beberapa jenis sepeda dan event kedengarannya sangat membingungkan bagi yg awam, tetapi bagaimana pun jenisnya semua sepeda gunung tetap masih termasuk dalam salah satu dari kedua kategori tersebut diatas.

Downhill (menuruni Bukit):
Ini berarti secara umum seluruh aspek yg terpenting dalam bersepeda adalah menuruni bukit (down the hill). Kompetisi sepeda gunung downhill, sifatnya persis sama seprti kompetisi downhill pada olah raga ski es dimana aktifitas kedua-duanya sama-sama menuruni bukit, ada giant slalom, slalom, dan freestyle event.

Sepeda gunung jenis ini mengorbankan keringanannya untuk menunjang kekokohannya, dan biasanya berjenis full supension bike (shock didepan dan dibelakang) yg di butuhkan untuk lebih menjaga kemampuan kontrol, kekuatan menahan beban dan traksinya. Yg harus mendapatkan perhatian kusus yaitu pada sistim pengeremannya dimana penggunaan rem cakram adalah suatu keharusan. Yg penting untuk diingat pada bersepeda menuruni bukit ini (downhilling). Bahwa gravitasi adalah krabat terdekatnyanya.

Cross-country (Lintas Alam):
bersepeda gunung jenis lintas alam (cross-country) ini adalah mencakup segala aspek dimana pada jenis downhill tidak didapati, sepeda untuk kegiatan jenis ini mempunyai konstruksi yg sedapatnya dibuat seringan mungkin (tetap harus kokoh). Disni grafitasi bukan lah krabat dekatnya karena kemampuan menaiki bukit adalah elemen yg tepenting dalam bersepeda gunung jenis ini.

Sepeda cross-country kebanyakan dikenal dengan sebutan hardtail, yg artinya hanya memakai shock (peredam kejut) pada roda depan dan tidak pada roda belakang. Hardtail dengan tanpa shock samasekali disebut rigid bike. Belakangan ini sepeda full-suspension sudah dibuat cukup ringan sehingga dapat digunakan untuk ber lintas alam. Bahkan beberapa merek sepeda menggunaka shock yg dapat dikunci sehingga dapat berfungsi seperti sepeda hardtail atau rigid pada saat digunakan untuk melintasi medan tanjakan, karena teknologinya inilah maka harga sepada jenis ini menjadi mahal.
Bila pada downhill, berlaku sama dengan downhill pada olahraga ski es, tidak pada pada event cross-country (long cross-country dan short course cross-country) berlaku peraturan yg sama.

Sumber : www.mtb-indonesia.com

Tidak ada komentar: