Sponsored by :
Senin, Mei 25, 2009
Kertowono... kami datang..!!
Sempat merasa kesiangan karena saat di Pasar Bantaran mencari truk yang akan kembali naik ke Sumber tak nampak.
Nekat pancal terus, ternyata nasib baik menghampiri ketika memasuki Desa Karanganyar, melintas sebuah truk yang akan memuat sayur dari kecamatan Sumber untuk mengambil dikirim ke pasar Keputran.
Apalagi setelah tiba di Pasar Sumber, ternyata sang sopir berbaik hati lagi, karena tak mau menerima ongkos tumpangan dari kami bersepuluh (Semoga amalnya diterima Allah pak, dan rejekinya tambah banyak).
Sempat istirahat sebentar langsung belok kiri menuju desa Cepoko, di desa ini terdapat Antena Relay TVRI dan pabrik Jamur.
Tentu saja di dataran tinggi tak akan dijumpai jalan yang datar, namun tanjakan cukup tajam ketika masuk desa ini membuat beberapa anggota keteteran diataranya peserta tertua Bp. Imam Chudori yang sudah berusia 60 tahun.
Memasuki dukuh Pedarungan, perjalanan agak terhambat karena jalanan dipenuhi biji kopi yang dijemur, sehingga bila terkena ban sepeda jadi oleng dan tidak stabil.
Belum lagi sambutan berupa gonggongan anjing yang memang sudah menjadi binatang piaraan penduduk dukuh ini.
Tantangan berat terus menghadang sampai balai desa Cepoko untuk sejenak beristirahat melepas lelah setelah hampir 3KM melalui tanjakan.
Setelah ini, siap-siap untuk memasuki daerah dengan jalanan berbatu, yang akan menjadi batu sandungan untuk sepeda tanpa suspensi.
Sebelum tiba di Afdeling Kertosuko, sempat bertemu para petani yang baru saja panen Kobis.
Jalanan di persil perkebunan teh ini lumayan licin, sehingga beberapa peserta berjatuhan karena kondisi ban yang tidak sesuai.
Hampir 1 jam memasuki lokasi perkebunan teh ini, sempat dikejutkan informasi bahwa seorang anggota tercecer di belakang, karena RD patah tersenggol spoke.
Padahal perlengkapan dibawa mas Arif yang posisinya jauh di depan.
Lebih dari 45 menit waktu digunakan untuk menunggu, ditambah setengah jam untuk membuat sepeda bisa dikayuh lagi, sehingga waktu tempuh menuju ke Kertowono jadi meleset dari target.
Sehingga akhirnya masuk di lokasi pabrik teh Kertowono jam 12 siang, sehingga acara SEJAWAT sudah bubar.
Berkeliling sebentar sambil celingak-celinguk, barangkali ketemu teman, kemudian dilanjutkan perjalan pulang melalui jalanan meluncur tajam di desa Kertowono hingga sampai di Wonorejo.
Disana beberapa anggota sudah kelaparan berat, sehingga ketika menemukan warung, tanpa ampun langsung memesan menu kesukaannya.
Gara-gara kekenyangan makan, membuat ngantuk dan berat untuk mengayuh lagi, padahal jarak ke rumah masih 30 KM lagi, disertai tanjakan di Kedungjajang, Randuagung, Klakah, Tegalbangsri, Ranuyoso dan Malasan.
Selebihnya rute lebih banyak menurun, dan tepat pukul 15.30 sudah tiba ke rumah lagi.
Foto-foto lengkap bisa dilihat di http://gssleces.multiply.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar