Sponsored by :
Senin, Maret 27, 2006
Tantangan berikutnya sudah menunggu
Sesampai di desa Wangkal, beberapa anggota sudah mulai tercecer cukup jauh, sehingga rombongan terpaksa berhenti cukup lama untuk menunggu, sambil melepas penat karena rute tanjakan dan sedikit bonus turunan sudah cukup menguras tenaga.
Berhenti di pertigaan Gading Wangkal yang cukup ramai sehingga beberapa anggota yang yang kehabisan bekal berkesempatan mengisi ulang kantong airnya.
Alhamdulillah, setelah melalui rute yang berjarak 30 KM seluruh anggota dapat melalui tanpa kesulitan yang berarti, sekalipun ada beberapa diantaranya yang mesti tercecer dibelakang.
.
"Semangat terus mbah.." ucap beberapa anggota muda kepada para manula yang ternyata tak pernah punya kata menyerah.
39 orang akhirnya berkumpul dan diberangkatkan menuju Bago, mudah-mudahan rute lebih mudah, begitu harapan beberapa anggota.
Tapi melihat situasi lokasi yang dikelilingi pegunungan Argopuro rasanya mustahil untuk mendapatkan jalur lebih mudah, kalau lebih menantang rasanya itu yang akan terjadi.
Dan lagi-lagi "sang wartawan" yang menentang Sony Camcoder pinjaman milik Pak Hartomo harus melesat terlebih dahulu untuk mendapat momen dan pemandangan terbaik.
Ternyata lepas dari Wangkal jalanan tanjakan langsung menyapa, tapi itu semua bisa dilalui, sampai akhirnya di desa Prasi yang berada di tengah-tengah antara Wangkal-Bago mulailah beberapa berguguran.
Diawali oleh Pak Imam Suryadi harus menjalani perawatan karena kram pada kedua kakinya, sehingga harus mendapatkan pertolongan agar bisa melanjutkan perjalan, dan akhir terpaksa dinaikkan dokar agar tidak terlalu jauh tertinggal.
Memang rute ini sepertinya aman-aman saja, akan tetapi kalau dilihat kebelakang, ternyata jalan mendaki ± 20 derajat cukup panjang, sehingga tanpa terasa beban kaki tambah berat, dan ketika kaki istirahat mengayuh sejenak dipastikan akan terjadi kram apabila dibuat mengayuh lagi dalam waktu yang terlalu pendek.
Sampai akhirnya tiba desa Bago tepatnya dirumah kolega Bp. Soepardi yang sesama pensiunan.
Disana kami dijamu dengan makanan ringan pisang goreng dan sukun goreng yang masih hangat dan air sirup sebagai penambah tenaga.
Terima kasih pak...... atas jamuannya.
Untuk foto-foto masih diedit, soalnya munculnya dalam bentuk mpg, dab harus di transfer ke jpg, dan karena libur panjang sejak 30 Maret 2006 tugas tersebut terlupakan, sabar dulu yach.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar