Lepas dari Bago, pak Imam kondisinya sudah mulai membaik, dan siap mengayuh lagi. Dengan tambahan energi hidangan dari Bapak Munawi yang juga merupakan ayah dari karyawan PT Kertas Leces sdr. Mutinda Teguh membuat tenaga seperti baru kembali.
Memasuki daerah Pakuniran yang pernah diterjang bencana banjir bandang, rombongan sempat istirahat sejenak di jembatan terbesar dan terpanjang di Probolinggo.
Tapi bencana datang lagi, beberapa anggota ada yang kesasar lumayan jauh ke arah perumahan PLN, tidak jauh sih, paling-paling hanya 5 km. Mereka yang kesasar ini dipimpin oleh Bp. Bambang Hariyadi terpaksa menyusur ulang untuk mencari rekan-rekannya.
Dan korban kram pun bertambah lagi, pak Nanang yang biasanya tidak pernah mengeluh seberat apapun rutenya, kali ini harus mengalami kram di kaki kirinya.
Semakin siang suhu mencapai 39°, dan tidak ada angin sama sekali yang mampu mendinginkan suhu tubuh. Panasnya menyengat menusuk kulit yang memang sudah hitam bahkan semakin kelam, karena terbiasa dengan cuaca di Leces sekalipun panas tapi anginnya berhembus cukup kencang..
Sampai di pertigaan Pancasila desa Kotaanyar pak Nyoto dan sang wartawan dengan ditemani mas Sugest dari Paiton harus menjadi penunggu pertigaan agar tidak ada lagi yang kesasar.
Akhirnya jam 11.00 seluruh rombongan tiba di finish yaitu rumah Bapak Linda di desa Koloran, disana jamuan yang serba mewah telah dihidangkan dan beberapa anggota yang mengalami gangguan kesehatan diperjalanan langsung ditangani oleh unit Kesehatan Hermanto cs.
Alhamdulillah, perjalanan yang cukup melelahkan ini akhirnya bisa dilalui meskipun cukup banyak hambatan, tetapi seluruh anggota telah sampai dengan selamat tanpa kekurangan suatu apapun.
Sampai jumpa di acara riding tour berikutnya.
Kalau mau ikut, segera daftar dulu ke gss-leces@telkom.net.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar