Sponsored by :
Minggu, Maret 25, 2007
Tour to lumbang yang gagal...
Perubahan rute ternyata juga membuat ada kendala, 1 orang sudah berada di Lumbang yaitu pak Syafii, yang tadinya diangkut pick up Chevrolet.
Untung saja pak Habir, kali ini datang sebagai penyelamat, dengan menggunakan Jupiter MX miliknya mas Adi dan Marwan menjemput pak Tua yang tak pernah merasa tua ini.
Kali ini pak Habir, tidak bersepeda ria, karena mendengar rute tanjakan yang menakutkan, namun beliau sangat ingin berkumpul-kumpul dengan komunitas yang telah mendarah daging ini.
Ternyata sang penjemput pak Syafii mendapatkan buruan lain yaitu Mas Supriyadi yang berangkat lebih siang namun melalui jalur lintas yang lebih pendek.
Lepas dari pos Purut, jalanan menurun tajam dan berkelok-kelok, sedangkan pemandangan sawah hijau membentang di kiri dan kanan jalan.
Sampai akhirnya memasuki kawasan hutan jati, tanjakan tajam hampir 50 derajat menyapa.
Dan korban pun mulai berjatuhan.
Diawali pak Supardi, yang juga sebagai sesepuh, mengalami kram di kedua kakinya, dilanjutkan dengan pak Miswi, langsung menggeletakkan badannya tanpa menghiraukan sepedanya terjatuh.
Tindakan emergency diberikan, dengan melemaskan kembali otot-otot yang kaku, dan ternyata memakan waktu hampir 15 menit, karena usia beliau berdua yang sudah lanjut.
Setelah itu, hampir setiap tanjakan, kaki pak Supardi kambuh kramnya, sedangkan pak Miswi sudah mulai bisa menyesuaikan diri.
Akan tetapi korban baru pun mulai jatuh, yaitu Pak Bambang Hariyadi. "terlalu pede', katanya mengomentari keikutsertaannya kali ini, karena sudah hampir enam bulan beliau tak bersepeda, sejak terakhir mengikuti tour ke Paiton.
Sekalipun dengan perlahan, mereka bertiga tetap mengusahakan diri untuk terus melaju, paling tidak sampai di Pos dadakan di Pasar Muneng untuk mengganjal perut dengan sajian sate kambing yang sudah menanti.
Pukul 10.30, seluruh peserta sudah sampai di warung sate yang sudah sering menjadi langganan, kendati demikian, sang pemilik warung juga terkejut, karena tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, disamping peserta kali ini lebih banyak dibanding kegiatan rutin biasanya.
Dengan nasi yang masih panas, 10 tusuk sate kambing bahkan beberapa diantaranya menambah menu dengan gulai, menjadi hiburan tersendiri dibalik kegagalan tour to Lumbang kali ini.
Pukul 11.00, seluruh peserta sudah menyelesaikan urusan perutnya, dan rombongan pun kembali pulang ke Leces.
Sekalipun demikian rute pulang kali ini bukannya tanpa hambatan, selain beberapa anggota berbencar mencari jalur favoritnya, anggota yang mengalami kejang khususnya Pak Supardi dan Pak Bambang Hariyadi sering kambuh, sehingga rombongan seringkali harus menghentikan laju sepedanya, untuk memberikan pertolongan.
Bahkan Pak Supardi pun harus di tarik dengan menggunakan tali tambang oleh mas Supriyadi mulai dari desa Tunggak Cerme sampai Jalan Bantaran.
Alhamdulillah, sekalipun tour kali ini, boleh dikatakan gagal untuk sampai di tujuan yang telah direncanakan, namun paling tidak bisa memberikan gambaran tentang rute tanjakan yang bisa digunakan sebagai alternatif dan khususnya lokasinya masih berada di wilayah kabupaten Probolinggo.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar