ajah petinggi parpol dari Surabaya ini terlihat dingin, meski melayani banyak pertanyaan dari rombongan peserta yang datang bertubi-tubi sore itu.
Lobi hotel Pesanggrahan yang sederhana dekat pertigaan jl. Raya Pacet sudah mulai dipenuhi peserta yang datang silih berganti, untuk verifikasi dan check in peserta SEJAWAT seri 10 yang memang untuk kali ini bertempat di Pacet sedangkan sebagai tuan rumah adalah para biker dari kota Mojokerto.
Semakin malam semakin banyak yang datang, beruntung akhirnya konsumsi yang ditunggu datang juga meski agak terlambat, dan beberapa peserta sudah menuju ke hotel dan penginapan masing-masing.
Tanda awal bahwa koordinasi panitia kurang solid sudah mulai tampak sore itu, selain keterlambatan konsumsi, tidak adanya petunjuk penginapan dan daftar peserta di lokasi, serta acara technical meeting yang biasanya selalu ada di setiap seri SEJAWAT.
Namun semua tak dihiraukan karena berbekal ekspektasi berlebihan bahwa event ini biasanya cukup baik penyelenggaraannya, selain itu se-rombongan anggota GSS Leces yang hadir dengan kekuatan 6 orang sudah mengganjal perutnya dengan tahu lontong yang dibeli di selatan sekretariat.
Berharap bisa tidur nyenyak, namun cuaca malam itu sedikit gerah, dan baru setelah jam 12 malam dingin mulai menusuk tulang.
Sempat dikagetkan oleh kedatangan peserta yang baru hadir dari Jogja dan mengaku akan menginap di kamar yang sama, beruntung sehari sebelumnya sempat download daftar penginapan seluruh peserta, sehingga kamar yang seharusnya bisa diketemukan.
Andaikan petugas hotel mendapatkan daftar peserta yang menginap di hotel ini tentu hal itu tak akan terjadi.
Adzan subuh yang membangunkan dari tidur lelap, langsung mengajak bangun dan mencari masjid terdekat.
Selepas sholat, persiapan pun dilakukan mulai dari Sepeda, accesoris, helm, speedometer, sarung tangan, tas pinggang dsb.
Dan jam jam 5.30 meluncur ke arah lapangan desa Sajen yang menjadi pusat acara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar